Network
JOURNALTELEGRAF - Akses jalan satu satunya menuju ke Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih dan Cagar Alam Tangkoko sampai hari ini, Selasa 9 April 2024 masih terputus.
Terputusnya akses jalan tersebut, disebabkan oleh genangan air yang diperkirakan setinggi 3 meter dengan panjang kurang lebih 75 meter yang menghubungkan pusat Kota Bitung menuju ke Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu dimana TWA dan Cagar Alam berada.
Baca Juga: Dituding Blokir Jalan Air Sebabkan Akses Menuju Batuputih Terputus, PT MSM/TTN Bilang Begini
Salah satu tokoh pemuda Batuputih, Raman Mamato pun angkat bicara terkait dengan persoalan yang dialami warga. Menurutnya, pemerintah harus segera turun tangan untuk menyelesaikan genangan air dan juga menata jaringan drainase di dua kelurahan yang ada di wilayah tersebut.
"Banjir di dalam kampung ini sudah jadi langganan tiap musim hujan, persoalannya adalah drainase yang buruk dan kecil tidak mampu menampung debit air yang ada. Sehingga, kalau hujan sudah sampai dua seperti kemarin, maka banjir dan genangan air masuk ke rumah warga itu pasti terjadi," katanya, Senin 8 April 2024 malam.
Selain itu, Raman juga mengingatkan bahwa wilayah Batuputih adalah destinasi wisata yang jadi tujuan wisatawan asing ke Kota Bitung.
"Karena ini daerah wisata, maka infrastruktur harusnya ditara lebih baik, kalau seperti ini, bisa rusak citra kita di mata wisatawan, khususnya wisman. Ditambah lagi akses masuk tergenang air, sampai kapan Batuputih akan begini terus," tegasnya.
Sejumlah warga juga menyayangkan lambannya penanganan di dua kelurahan tersebut. Bahkan, hingga H+3 pihak BPBD Kota Bitung belum turun ke lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung, Fify Kadeke saat dikonfirmasi terkait belum turunnya tim ke dua kelurahan yang berada di Kecamatan Ranowulu itu, belum memberikan keterangan sampai berita ini di publikasikan. ***
