Network
Dua kali sukses melenggang ke gedung DPRD Kota Bitung merupakan bukti, betapa kemampuan dan kapasitasnya tidak bisa dianggap enteng. Perpaduan antara strategi yang matang dan finansial mumpuni dinilai adalah modal ketangguhannya.
Sebagai salah satu pimpinan DPRD, Keegan banyak menghasilkan karya fenomenal dalam rangka mempertegas tiga fungsi seorang legislator. Yakni, fungsi anggaran, fungsi pembuat peraturan daerah, dan fungsi pengawasan.
4. Santy Luntungan
Politisi penggemar otomotif ini adalah putra seorang mantan birokrat sekaligus politisi ulung Sulawesi Utara. Ramoy Markus Luntungan. Sosok yang sukses memimpin dan membawa Kabupaten Minahasa Selatan sebagai salah satu daerah otonom yang maju di Sulawesi Utara membuat nama RML demikian biasa politisi senior itu disapa berkibar.
Namun, Santy Luntungan sepertinya tidak ingin terus menerus dibawah bayang bayang sang ayah. Mantan Ketua DPRD Kota Bitung periode 2009-2014 itu sepertinya memilih jalannya sendiri di panggung politik.
Gagal mempertahankan kursi di DPRD Kota Bitung pada Pemilu 2014 tidak membuat karirnya kemudian tamat. Pemilik nama Santy Gerald Luntungan itu justru bertahan di tengah kemunculan banyak politikus hebat generasi baru.
Dia sempat ikut kontestasi Pilkada 2015 sebagai calon wakil walikota berpasangan dengan Arianty Baramuli Putri, meski kalah, dia terus berdiri hingga saat ini.
Sepertinya, pengalaman sebagai nahkoda di DPRD Kota Bitung, membuat Santy Gerald Luntungan mampu terus eksis, politikus muda yang kini adalah kader PDI Perjuangan tersebut dikenal seorang yang punya banyak ide dan gagasan bagaimana Kota Bitung ke depan. Sehingga diyakini dia mampu hadir sebagai tokoh muda pembawa perubahan.
Apa Kata JPPR Tentang Politisi Muda Kota Bitung
Nama-nama seperti Geraldi Mantiri, Erwin Wurangian, Santi Gerald Luntungan dan Keegan Kojoh disebut punya nilai jual tinggi bagi parpol sebagai kunci sukses memenangkan Pilkada Bitung.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kota Bitung Arham Lakue menilai, kemampuan intelektual seorang pemimpin patut menjadi kiblat pemilih rasional saat ini. Khususnya disaat para milenial dan generasi zilenial (GenZ) merajai daftar pemilih pada Pilkada 2024 ini.
