"Kami datang dari Sulawesi Selatan ingin bertemu langsung dengan para pemegang saham PT Vale untuk menyampaikan tuntutan dari para petani dan perempuan di Loeha Raya", ujarnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Blok Tanamalia atau lokasi yang akan di tambang oleh PT Vale Indonesia merupakan lahan produktif dan sumber penghidupan utama di lima desa. Sehingga bila PT Vale Indonesia menambang area tersebut, maka tidak hanya ribuan petani yang menderita, akan tetapi belasan ribu buruh tani, pedagang di Loeha Raya akan jatuh miskin dan hidup menderita.
"Tidak cuman lahan produktif dan sumber penghidupan bagi puluhan ribu orang, Tanamalia juga merupakan bentang alam eksositem hutan dan sumber air bersih kami. Maka dari itu, kami cuman punya satu tuntutan yakni hapuskan Blok Tanamalia dari Konsesi PT Vale Indonesia", terangya.
Aksi tuntutan petani Loeha di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Vale ini berlangsung damai.
AKsi berlangsung pada pukul 03.00 hingga 05.00 sore. Selain itu, beberapa pemegang saham PT Vale Indonesia yang hadir dan melihat aksi petani loeha turut memberi dukungan dan semangat kepada Ali Kamri dan petani lainnya.