Network
JOURNALTELEGRAF - Seiring dengan berakhirnya berbagai tahapan Pemilihan Umum tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara mengadakan Rapat Evaluasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan, Jumat 7 Juni 2024.
Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Bawaslu dalam pengawasan selama Pemilu, serta menerima saran dan kritikan dari berbagai latar belakang profesi dan ilmu.
Menurut Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh, kegiatan ini penting untuk menilai efektivitas upaya pencegahan dan penindakan pelanggaran yang telah dilakukan selama Pemilu.
"Kami berharap mendapatkan masukan konstruktif untuk meningkatkan kinerja kami di masa mendatang," ujarnya.
Salah satu fokus evaluasi adalah proses pendaftaran pemilih, di mana Bawaslu memberikan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk perbaikan.
Selain itu, penanganan pelanggaran seperti netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menjadi perhatian serius, dengan rekomendasi kepada Komisi ASN.
Bawaslu juga telah memberikan rekomendasi terkait sengketa administrasi, termasuk kasus di Tomohon, yang menyarankan KPU untuk melakukan verifikasi ulang. Sedangkan untuk kasus politik uang, Bawaslu telah melakukan proses hukum dan merekomendasikan kepada kepolisian.
"Selain itu, masih ada banyak data terkait upaya pencegahan dan penindakan yang telah kami lakukan. Kami percaya bahwa menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak merupakan tantangan yang harus kami hadapi dengan baik," tambah Ardiles Mewoh.
Dengan evaluasi ini, Bawaslu Sulut berharap dapat mengambil pelajaran berharga untuk memperbaiki kinerja mereka dan meningkatkan integritas Pemilu di masa yang akan datang.***
