Danau Aco, Pesona Tersembunyi Penuh Mitos di Kutai Barat Kalimantan Timur

- 10 Juni 2024, 08:00 WIB
Danau Aco di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur
Danau Aco di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur /Instagram /

JOURNALTELEGRAF - Provinsi Kalimantan Timur ternyata menyimpan kekayaan alam berupa danau. Ada delapan danau yang tersebar di daerah penghasil minyak bumi itu. Yaitu, Danau Aco, danau Beluq, danau Jempang, danau Kakaban, danau Melintang, danau Nyadeng, danau Semayang, dan Tulung Ni Lenggo.

Dari delapan danau yang ada, salah satu yang menarik dibahas adalah Danau Aco. Danau yang terletak di Kabupaten Kutai Barat itu selain indah, juga menyimpan sebuah cerita mitos, bagaimana proses danau yang berada di dataran tinggi itu terbentuk.

Danau Aco, dalam bahasa Dayak Tunjung artinya adalah "Memberi", dimana alam dalam budaya dan kepercayaan Suku Dayak, khususnya Dayak Tunjung di Kutai pada umumnya meyakini bahwa danau berbentuk lingkaran itu adalah pemberian alam kepada mereka.

Pesona Danau Aco di Kabupaten Kutai Barat
Pesona Danau Aco di Kabupaten Kutai Barat

Destinasi Wisata Danau Aco

Danau Aco berada di Kecamatan Linggang Bigung, Kampung Linggang Melapeh. Jarak tempuh yakni sekitar 9 kilometer dari Bundaran Tugu Linggang Bigung atau sekitar 15 menit dengan kecepatan normal rata-rata. Untuk menuju Lokasi ini dapat dilalui dengan menggunakan roda dua maupun roda empat, lengkap dengan papan arah petunjuk semakin memudahkan wisatawan untuk dapat berkunjung.

Baca Juga: Rekomendasi 3 Tempat Nongkrong Kekinian di Rokan Hilir, Mau Coba ?

Danau ini memiliki fasilitas seperti Permainan Bebek, maupun bersantai di pinggiran danau, atau pun gazebo yang tersedia. Panorama alam yang tersaji di sini sangat indah dan menenangkan, tempat yang cocok buat healing atau menenangkan pikiran.

Objek wisata ini dikenakan tarif hanya Rp.5000 per orang. Sangat murah dengan keindahan yang ditawarkan.

Baca Juga: Wajib Dikunjungi, Ini Rekomendasi 4 Tempat Wisata Terbaik di Rokan Hilir

Pesona Dibalik Mitos Danau Aco

Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat, Minggu 9 Juni 2024, kisah dan cerita yang turun temurun dikisahkan bahwa, pada ribuan tahun lalu, di Puncak Gunung Aco terdapat sebuah kampung yang terdiri dari beberapa Lamin Beluq dan Oso. Beluq adalah Seorang Laki laki yang setiap hari berprofesi sebagai petani dan bekerja di ladang, serta mempunyai hobi berburu.

Sedangkan Oso adalah seorang perempuan pawang beliant atau "dukun" yang dapat menyembuhkan penyakit. Suatu hari Oso bergembira hati karena Beluq mendapatkan Seekor Lutung atau Buus dalam Bahasa Dayak Tonyooi atau dalam bahasa latinnya Trachypithecus auratus.

Lalu kemudian, Oso mengambil ekornya yang panjang dan menggunakan lutung untuk memukul tambur, dan Oso mulai menari beliant dengan penuh semangat. Hal ini sebagai ungkapan terima kasih kepada Beluq yang sudah membawa lutung yang menjadi pemukul tambur yang unik. Semua para hadirin pun terpingkal pingkal melihat peristiwa itu, lalu kemudian tiba tiba muncul angin ribut, hujan lebat, dan petir guntur bertabu tabu secara mendadak dan terjadilah kehancuran.

Oso pun hancur dan menjadi danau yang akhirnya dinamai Aco dan Beluq berhasil melarikan diri ke daerah lain yang pada akhirnya Beluq juga berubah menjadi sebuah batu di sebuah Danau yakni Danau Beluq yang juga kini menjadi Objek Wisata. Itulah singkat mitos dari terbentuknya Danau Aco.***

Editor: Arham Licin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah