Waspada!!! Prediksi BMKG Wilayah Ini Masih Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrim Termasuk Pulau Sulawesi

- 27 April 2024, 16:22 WIB
Peralihan Musim, BMKG Ingatkan Masyarakat Jatim Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Sepekan Kedepan
Peralihan Musim, BMKG Ingatkan Masyarakat Jatim Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Sepekan Kedepan /ilustrasi/

JOURNALTELEGRAF - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim yang masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Adapun wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrim, yakni Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Banjarbaru Kalimantan Selatan, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.

Baca Juga: Update Terkini BMKG Sulut Tanggal 26-28 April 2024, Waspada Cuaca Ekstrim di Wilayah Ini

Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, ada sekitar 63 persen zona musim yang diprediksi mengalami awal musim kemarau pada Mei-Agustus 2024. Meski begitu, di pertengahan April masih ada beberapa wilayah yang mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Adapun wilayah yang diidentifikasi oleh BMKG masih berpotensi peningkatan curah hujan secara signifikan sepekan kedepan adalah. Sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua.

Potensi hujan yang signifikan ini terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Ascillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Metereologi Publik BMKG, Andre Ramdhani, bahwa bulan April merupakan periode peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau sebagian besar wilayah Indonesia.

"Salah satu ciri peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi dari sore hingga malam hari dengan didahului adanya udara hangat dan terik dari pagi hingga siang hari. Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang cukup besar dan memicu proses konveksi atau pengangkatan massa udara dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan," jelas Andre.***

 

Editor: Arham Licin

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x