Mengenal Bahan Baku Baterai Mobil Listrik

27 Juni 2024, 08:30 WIB
Mengenal bahan baku baterai mobil listrik /ANTARA/JournalTelegraf

JOURNALTELEGRAF - Mobil listrik kian populer sebagai alternatif ramah lingkungan di tengah isu perubahan iklim. Di balik performa dan keunggulannya, terdapat komponen vital yang menjadi jantungnya, yaitu baterai.
Baterai mobil listrik berbeda dengan baterai pada umumnya.

Baterai ini dirancang khusus untuk menyimpan energi dalam jumlah besar dan melepaskannya dengan daya tinggi untuk menggerakkan motor penggerak kendaraan.

Lalu, apa sajakah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan baterai mobil listrik? Mari kita simak lebih dalam:

1. Litium:

  • Elemen kunci dalam baterai Li-ion, jenis baterai yang paling umum digunakan pada mobil listrik saat ini.
  • Memiliki rasio energi terhadap berat yang tinggi, memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh.
  • Tersedia di berbagai negara, namun beberapa negara seperti Australia, Argentina, dan Chili memiliki cadangan besar.

2. Nikel:

  • Meningkatkan kepadatan energi dan memperpanjang usia baterai.
  • Digunakan dalam kombinasi dengan kobalt dan mangan untuk menghasilkan katoda baterai yang lebih efisien.
  • Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, menjadikannya pemain penting dalam industri baterai mobil listrik.

3. Kobalt:

  • Meningkatkan stabilitas dan performa baterai.
  • Diperoleh dari Republik Demokratik Kongo, Australia, dan Kanada.
  • Pertambangan kobalt sering dikritik karena dampak lingkungan dan sosialnya.

4. Mangan:

  • Menambah stabilitas dan mengurangi biaya baterai.
  • Tersedia di berbagai negara, termasuk Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan.
  • Dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan kobalt.

5. Bahan Lainnya:

  • Grafit (anoda), aluminium (penutup), tembaga (konduktor), dan elektrolit juga merupakan bahan penting dalam baterai mobil listrik.

 

Tantangan dan Masa Depan:

Meskipun kaya akan bahan baku baterai, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengolah dan membangun industri baterai yang berkelanjutan.

Penelitian dan pengembangan baterai generasi baru terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, memperpanjang usia, dan mengurangi dampak lingkungan dari baterai mobil listrik.

Baterai solid-state, yang menggunakan material padat sebagai elektrolit, diprediksi sebagai teknologi baterai masa depan dengan potensi signifikan dalam meningkatkan performa dan keamanan.

Baterai mobil listrik tersusun dari berbagai bahan baku, dengan litium, nikel, kobalt, dan mangan sebagai komponen utama.

Indonesia memiliki potensi besar dalam industri baterai mobil listrik, namun perlu dikelola dengan berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Perkembangan teknologi baterai terus berlanjut, menjanjikan masa depan yang lebih ramah lingkungan untuk mobil listrik.***

Editor: Mudatsir Sulaeman

Tags

Terkini

Terpopuler