Fakta!!! Gunung Ruang di Sitaro Pernah Akibatkan Tsunami Setinggi 25 Meter dan Menewaskan 400 Jiwa

- 1 Mei 2024, 01:30 WIB
Ilustrasi gelombang tsunami
Ilustrasi gelombang tsunami /bmkg go.id/

JOURNALTELEGRAF - Terdapat lima stasiun monitoring muka laut yang terus diamati oleh BMKG pasca erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Provinsi Sulawesi Utara, Selasa 30 April 2024 dini hari. Yaitu, Tide Gauge Siau, Pulau Siau, Tide Gauge Ngalipaeng, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Tahuna, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Petta, Kepulauan Sangihe, dan AWS Maritim BMKG Bitung.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, hal itu dilakukan dalam rangka mendeteksi secara dini tsunami pasca Gunung Ruang erupsi.

"Berdasarkan hasil monitoring muka laut yang telah dilakukan BMKG tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut," kata Dwikorita dilansir dari laman resmi bmkg.go.id, Rabu 1 Mei 2024.

Dalam operasionalnya, BMKG melakukan monitoring muka laut menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang.

"Untuk itu sangat penting upaya BMKG dalam melakukan monitoring muka laut di sekitar Gunung Ruang saat erupsi menggunakan sistem InaTNT untuk upaya deteksi dini tsunami," ujarnya.

Sedangkan, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan meskipun saat ini masih terpantau normal, seluruh pihak patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang.

Sebabnya, Gunung Ruang memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya. Peristiwa tsunami ini terjadi pada tahun 1871 di mana ketinggian gelombang mencapai 25 meter dan mengakibatkan korban jiwa mencapai 400 orang.

"InaTNT merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan berbagai data observasi muka laut sekaligus dilengkapi algoritma detector yang mampu mendeteksi anomali muka laut yang merupakan fitur penting dalam deteksi dini tsunami," kata Daryono.***

Editor: Arham Licin

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah