Network
JOURNALTELEGRAF - Menjelang akhir masa jabatan dr. Rinny Tamuntuan sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe pada tanggal 22 Mei 2024 nanti, kini santer di-isu-kan bahwa selama dua periode kepememimpinnya di tanah Tampungang Lawo; Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 Kabupaten Kepulauan Sangihe mengalami penurunan yang siginifikan sehingga berdampak pada hilangnya berbagai anggaran untuk Tunjangan Kinerja Guru-guru, berkurangnya Tunjangan hamba-hamba Tuhan, dana duka dan penganggaran lainnya, serta tidak mendapatkan Dana Insetif Daerah (DID).
Isu-isu tersebut lantas menjadi pertanyaan diranah publik apakah APBD Kabupaten Kepulauan Sangihe benar-benar mengalami penurunan di Tahun 2024. Kemudian seperti apa sesungguhnya postur dari APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang sesungguhnya di TA 2024 dan apakah yang menjadi indikator penilaian sehingga mempengaruhi DID tidak dikucurkan untuk Sangihe. Lalu apa penyebab sehingga daerah mengalami kekurangan anggaran. Sejumlah pertanyaan ini pun dijawab langsung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui rilis resmi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dijelaskan dalam rilis Diskominfo Sangihe bilamana berdasarkan hasil konfirmasi kepada Tim Anggaran dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, dikatakan bahwa APBD TA 2024 mengalami kenaikan dari tahun 2022, dimana dana transfer dari Pemerintah Pusat mencapai (Rp.902.367.437.314) di tahun 2024, bila dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya (Rp.804.340.300.277).
