Dukung Pengendalian Inflasi, BI Sulut Panen Cabai Rawit di Tomohon

24 April 2024, 12:47 WIB
Bank Indonesia Sulawesi Utara panen cabe rawit di Tomohon /Datsir /JOURNALTELEGRAF

JOURNALTELEGRAF - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, bersama dengan sejumlah anggota kelompok tani (poktan) Sukoi Rabbit dan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tomohon, melakukan panen perdana cabai rawit di Kaskasen, Kota Tomohon. 

Upaya panen ini diharapkan dapat membantu mengendalikan inflasi yang tengah menghantui kota ini.

Baca Juga: Promo Weekend Flash Sale Aston Manado Hotel Harga Mulai Rp450 Ribu, Buruan Reservasi Sekarang

"Diharapkan panen ini dapat memenuhi pasokan cabai rawit di Tomohon dan mendukung pengendalian inflasi, mengingat harga cabai masih cenderung tinggi," ujar Andry Prasmuko dalam sambutannya, Rabu 23 April 2024.

Andry Prasmuko juga terkagum dengan jenis cabai yang ditanam oleh poktan Sukoi Rabbit, yang tampak gemuk-gemuk rupanya. 

Dalam kesempatan itu, Prasmuko juga mendorong poktan ini untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam pertanian hortikultura, dengan harapan dapat menjamin ketersediaan komoditi pangan di masa depan.

Ketua Poktan Sukoi Rabbit, Richard Kainde, menjelaskan bahwa nama Sukoi Rabbit diambil dari kegiatan pengembangan peternakan kelinci belasan tahun lalu. 

"Namun, saat ini kami fokus dan beralih ke pertanian hortikultura cabai rawit dan tomat," kata Rabbit. 

"Luas lahan yang kami garap mencapai 0,6 hektare dengan jumlah cabai rawit sebanyak 6.000 pohon. Hasil produksi diperkirakan mencapai 6 ton per siklus tanam," sambungnya.

Rabbit menambahkan, program Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) juga menjadi bagian dari kesuksesan kami, dengan memberikan pandangan luas dan semangat kepada para petani. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Tomohon, Michael Joseph, menegaskan pentingnya peran petani sebagai garda terdepan dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Pemkot Tomohon bersama dengan petani dan stakeholder lainnya berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produksi pangan, terutama dalam menghadapi inflasi yang dipengaruhi oleh komoditi cabai rawit. 

"Diharapkan, kesuksesan poktan Sukoi Rabbit dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya untuk mengikuti jejak mereka dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan," ujarnya.***

Editor: Arham Licin

Sumber: Mudatsir Sulaiman

Tags

Terkini

Terpopuler