Politik Identitas Masih Warnai Pemilu 2024, Sahrul Setiawan: Jurus Jitu Naikkan Nilai Elektoral

- 3 Januari 2024, 19:43 WIB
Sahrul Setiawan, Pegiat Pemilu Sulawesi Utara
Sahrul Setiawan, Pegiat Pemilu Sulawesi Utara /Journal Telegraf /

JOURNALTELEGRAF - Persolan politik identitas sepertinya masih menjadi senjata ampuh untuk menaikkan tingkat elektoral di Pemilu 2024 yang akan dihelat pada 14 Februari nanti.

 

Sepanjang sejarah pemilihan umum dii Indonesia, politik identitas memang sangat kental mewarnai acap kali pesta demokrasi berlangsung.

 

Bahkan, menurut Pegiat Pemilu Sulawesi Utara, Sahrul Setiawan politik identitas sengaja dimainkan untuk meraup suara pemilih militan yang cenderung berpikiran radikal.

 

Mantan Komisioner KPU Kota Manado itu, menyebut frasa penistaan agama adalah bukti kehadiran politik identitas yang terus dihidupkan agar terjadi benturan antar kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan atau berbeda pemahaman soal agama, suku dan bahkan daerah asal. 

 

"Pemilu 2024 isunya masih terjebak pada persoalan politik identitas dan berpotensi seperti Pilpres 2014 dan 2019 serta pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Masih ada frasa penistaan agama, pengelompokan identitas dan lainnya," kata Arul, Rabu 3 Januari 2024.

Halaman:

Editor: Arham Licin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah