Sejarah Singkat Desa Kaleosan di Kabupaten Minahasa

Tayang: 2 September 2024, 12:04 WIB
Penulis: Arham Licin
Editor: Tim Journal Telegraf
Desa Kaleosan Kabupaten Minahasa
Desa Kaleosan Kabupaten Minahasa /Ronny Dhear/Journal Telegraf

JOURNALTELEGRAF - Desa Kaleosan, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara adalah sebuah desa yang memiliki sejarah panjang dan menarik untuk diulik. Desa ini terbentuk karena sosok Richard Lumatauw.

Dimana pada saat itu, Richard yang sedang berjalan dari desa Paslaten menuju kearah selatan, pasca kalahnya beliau dari kontestasi pemilihan kepala desa atau yang kerap disebut masyarakat Minahasa sebagai Hukum Tua di desa Paslaten pada tahun 1925.

Pada masa itu, banyak pihak yang meminta untuk membuka area ini sebagai sebuah desa namun penolakan secara terus menerus diberikan pihak Hindia Belanda kepada pihak-pihak yang mengajukan permohonan pembukaan desa, namun dikarenakan Richard memiliki darah dari keturunan keluarga Sumaiku yang dimana dulu dianggap sebagai keturunan Bangsawan, hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan dari pihak Hindia Belanda. 

Baca Juga: Perang Bintang di Pilkada Sulut 2024, Duo Jenderal Purnawirawan TNI Masuk Gelanggang

Karena saat itu pemerintah Hindia Belanda menganggap setiap orang yang memiliki darah keturunan Bangsawan ini adalah orang-orang yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka dari itu ketika Richard membuat pengajuan pembukaan desa kepada pihak Hindia Belanda permohonan tersebut langsung mendapatkan persetujuan pada 20 Desember 1927.

Pada awalnya desa ini Bernama Kinaleosan yang dimana masyarakat Minahasa percaya akan arti kata “leos” yang berarti “tabae” karena pada saat itu banyaknya penolakan pembukaan desa yang diajukan kepada pihak Hindia Belanda dan ketika Richard memberikan pengajuan tersebut langsung mendapatkan persetujuan dari pihak Hindia Belanda.

Baca Juga: PDI Perjuangan Siap Tarung di Pilkada Sulut 2024, Ini Daftar Paslonnya

Meskipun karena ada keterkaitannya dengan darah keturunan Richard sendiri, masyarakat dan Richard merasa ini adalah sebuah awal keberuntungan mereka dalam menjalankan kehidupan yang baru dalam membuka sebuah desa, namun karena pada saat itu telah terdapat sebuah desa yang bernama Kinaleosan dan saat itu mendapat teguran dari para Hukum Besar karena sudah ada desa yang bernama Kinaleosan maka Richard dan masyarakat pada saat itu memutuskan mengganti nama desa menjadi Desa Kaleosan

Dan yang menjadi bukti pengesahan desa ini adalah sebuah batu yang diukir atau sering disebut prasasti dan diletakan di depan gereja GMIM yang terdapat di Desa Kaleosan dan masih berada dalam Kecamatan Kakas. Setelah itu segala perkembangan dan pembangunan demi kemajuan Desa Kaleosan terus berjalan.***

Sumber: Ronny Dhear Abdi


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub